Antara Bell Boy, Room Service dan Housekeeper

Untuk Kamu yg hobby travelling sebagai lone traveller, backpackers, coach surfer, couple staycationers atau family weekender atau Kamu yang terpaksa travelling karena kerjaan dan sering nginep di hotel, pasti sangat familiar dengan 3 profesi diatas. Para frontliners dari bisnis hospitality (nambahin, tenang aja, ini bukan Hotel for dummies ya…..aku ngga kredibel untuk ngomongin hotel operation and management) Ok lanjut, Yang paling awal, pas sampai di hotel, Kamu akan ketemu security, doormen atau Bell Boy ini, ketiganya akan sibuk bantuin keluarin koper Kamu dari mobil untuk bantuin bawa ke dalam hotel, kalau backpackers dibawain juga ngga sih? Atau Kalian gotong sendiri aja ke dalem? Ngga mungkin kan Kamu nya ikut digendong sama bell Boy nya? Ketauan banget aku bukan backpackers ya, mungkin yg backpackers bisa komen di bawah. Jajaran berikutnya (jajaraaan….) akan ketemu dengan receptionist or front desk yang akan ngurusin proses cek-in dll…….sampe Kamu dapet kunci kamar (jangan lupa tanya, breakfastnya dimana besok pagi yes).

Fast Forward…..jalan di lobby, jangan lupa minum welcome drink (kalau ada), naik lift, jalan di lorong, tap kartu…masuk kamar….buka sepatu…….liat kamar mandi…buka jendela …liat view….city view….pool view? (Pool Swimming atau Pool AKAP?)….liat lemari (ada kulkas ngga?, Papan setrika? SDB?)…..dan Ting.Tong…bel kamarku berbunyi….Ting.Tong….begitu bunyinya (jangan dinyanyiin, ini bukan bunyi pager), buka pintu dan berdirilah Bell boy di depan kamar dengan koper, travel bag, ransel, tote bag, sampe keresek keluarga maret berisi cemilan dan air mineral. Semua barang dimasukkan dan ditaro di dalam kamar oleh Bell boy, dan setelah itu Bell Boy akan pamit, dan biasanya kalau Kamu orang dermawan, Kamu akan berikan selembar uang sebagai tip. Gitu kan? Kamu dermawan kan?

Santai, mager, kerja atau apapun tujuan travelling dan nginep di hotel, mungkin akan ada satu kesempatan Kamu akan makan di kamar, karena hoream (ngerti hoream ngga?) keluar, males mesen online atau ada diskon untuk Food and Beverage (F&B), entah karena paket kamar Kamu, emang ada promo atau benefit dari loyalty program yang Kamu punya dari hotel dan jaringan hotelnya. Jadi, kamu akan segera mencari buku Room Services 24 jam untuk melihat menu makanan yang bisa dipesan ke kamar, kalau di hotel-hotel Indonesia menu-menu standar yang hampir pasti selalu ada adalah Nasi Goreng, Sop Buntut kalau makanan berat dan kentang sosis goreng kalau cemilan. Sekarang angkat telepon di kamar, tekan nomor yang tertuju kepada Room Service dan pesan makanannya.

Tunggu dimasak sambil lanjut kerja, nonton netflix atau home entertainment yang disediakan hotel …..dan Ting.Tong…bel kamarku berbunyi….Ting.Tong….begitu bunyinya (jangan dinyanyiin lagi, ini masih bukan bunyi pager), buka pintu dan berdirilah Mas/Mba Room Service di depan kamar dengan baki berisi pesanan makanan dan minuman Kamu. pilihannya Kamu akan bawa masuk sendiri ke dalam kamar atau Mas/Mba nya yang akan bawakan dan kemudian diletakkan di meja. Setelah serah terima makanan, pilihannya antara 2, Kamu tanda tangan bon/bill untuk nanti di charge ketika check-out kalau Kamu taro uang deposit atau open kartu kredit. Kalau ngga, Kamu akan bayar pakai cash, dan saat tandatangan atau bayar cash itu, Kamu akan menyelipkan selembar atau dua lembar uang kepada Mas/Mba nya sebagai tip udah bawain baki makanan Kamu yang berat itu dengan segala pesanannya. iya kan? Kamu kasih tip kan? Kamu sebaik itu kan?

Ok, selesai hari pertama Kamu di hotel, waktu menunjukkan jam 12 malam, Kamu ngga bisa kemana-mana lagi karena Kamu sudah berjanji….untuk tidak begadang, kalau tiada artinya. Begadang boleh saja kalau ada gunanya (sekali lagi, bacanya ngga usah dinyanyiin). Sekarang waktunya Kamu istirahat, singkapkan selimut, naik ke tempat tidur dan rasakan bersih dan wanginya sprei, selimut dan bantal-bantal empuk itu….zzzZZzzzzz.

Sayup-sayup Kamu mendengar suara melodi lagu dari alarm HP Kamu, masih setengah sadar dan belum sempat Kamu meraih HP dan mematikan alarm, tiba-tiba telepon kamar Kamu berdering dengan kencangnya, Kamu langsung tersentak, terjaga dan meraih telepon di meja nighstand di samping tempat tidur…….”halooo…..” sebuah suara menyambut di ujung telepon “selamat pagi Bapak/Ibu ……..(masukkan nama Kamu ya), saya dari reception dan ini adalah wake-up call jam 06:00 pagi sesuai permintaan”. “oiya….terima kasih” Kamu menjawab sambil menguap. “sama-sama semoga harinya menyenangkan”.

Dengan nyawa yang masih loading 76%, Kamu turun dari beranjak dari tempat tidur, menuju ke Kamar mandi, Kamu melewati pemasak air, meneguk air mineral complimentary dan mungkin memasak air untuk menyeduh Kopi atau teh. Memulai hari dengan meneguk kopi atau teh panas sambil menyaksikkan berita pagi atau buka laptop melihat bahan presentasi siang nanti atau melihat jadwal kegiatan liburan hari ini. Kamu beranjak sarapan, entah mandi dulu atau mandinya nanti setelah breakfast.

Semua urusan pagi Kamu selesai jam 09:00 waktu setempat, dan Kamu bersiap meninggalkan hotel untuk beraktifitas, meninggalkan gelas-gelas kotor, handuk-handuk lembab, kamar mandi yang basah dan sprei-sprei berantakan. Semua kenyamanan, kebersihan dan kerapihan yang Kamu bayar dari sebuah kamar hotel telah lenyap, berganti dengan situasi pemandangan kamar Kamu di rumah yang berantakan itu. Rumah Kamu selama libura dan selama bekerja itu sekarang berantakan, kalau kamu di rumah, kamu harus menyediakan waktu dan tenaga untuk membereskan ruang pribadi kamu itu, your crib. Tapi kan Kamu sekarang sedang liburan, Kamu kan udah punya itinerary hari ini mau ke sana dan ke sini, Kamu kan sibuk harus hadir FGD, survey lapangan atau malah sudah ditunggu pejabat penting untuk meeting, kamu kan ngga ada waktu untuk beresin kamar, dan lagipula, Kamu kan sudah bayar untuk semua kenyamanan ini.

Kamu bergegas untuk keluat kamar, sambil membuka pintu, kemungkinan besar Kamu akan menghidupkan penanda elektronik untuk “bersihkan Kamar / Make up My room” atau kalau bentuknya masih klasik, Kamu akan gantungkan penanda itu di bagian luar handle pintu. Kamu pun berlalu menuju lift. Kalau Kamu beranjak dari Kamar antara jam 9, dalam perjalanan menuju lift tersebut, Kamu mungkin akan berpapasan dengan frontliners ketiga yang ada dalam judul post ini… YES, bener banget, Kamu akan bertemu dengan para Housekeeper, dengan troli-troli besarnya terparkir di lorong selasar hotel, penuh dengan handuk, tissue, sprei bersih, air mineral dan lain-lain. Yes, mereka lah para housekeeper, frontliners yang paling bertanggungjawab terhadap kenyamanan paling dasar dari sebuah hotel, kenyamanan kamar Kamu, kenyamanan ruang pribadi Kamu ketika dalam perjalanan, kenyamanan Crib Kamu, tempat Kamu beristirahat setelah semua kegiatan padat Kamu seharian.

Peran besar para housekeeper terhadap hidup Kamu selama travelling seringnya terlupakan, karena kecuali pada moment berpapasan seperti cerita di atas, Kamu jarang sekali berinteraksi dengan para housekeeper ini, Kamu hanya bisa merasakan jejak kerja mereka ketika Kamu kembali ke hotel, ketika Kamu mendapati kamar Kamu sudah rapih, sudah bersih, sudah wangi, Kamar mandi Kamu sudah kering, handuk baru sudah tersusun rapih, air mineral, kopi, teh, gula sudah di stok ulang dan yang terpenting, tempat tidur sudah rapih dan bersih, siap menyambut Kamu yang lelah seharian beraktifitas. Hasil kerja mereka benar bener about You, tapi sayangnya Kamu jarang banget tau dan ingat About Them, karena Kamu jarang banget berinteraksi langsung dengan mereka. Tapi…. karena Kamu sedermawan itu seperti ketika menerima luggage dari bell boy, dan Kamu sebaik itu memberikan tip kepada room service ketika pesenan nasi goreng pakai sate kamu itu datang…..Kamu pasti ngga akan pernah lupa untuk berterima kasih kepada para housekeeper yang mengantar Kamu tidur nyenyak nanti malam, bermimpi sampai besok pagi disapa lagi “selamat pagi Bapak/Ibu ……..(masukkan nama Kamu ya), saya dari reception dan ini adalah wake-up call jam 06:00 pagi sesuai permintaan”

-life is never about us, its about them, those around us-